Senin, 24 September 2007

GEMPA BUMI DAN TSUNAMI ACEH

TSUNAMI

PATAHAN (FAULT)

Patahan merupakan struktur permukaan bumi yang sangat berpengaruh pada terjadinya tsunami. Saat terjadi gempa besar dan dangakal di bawah permukaan laut karena adanya perubahan patahan (fault displacement) sangat memungkinkan terjadinya tsunami.

Secara umum, ada 3(tiga) tipe/ bentuk patahan yang dikenal sampai saat ini yakni :
1) Patahan Turun (Normal Fault)
Salah satu bagian patahan relatif bergerak turun terhadap bagian patahan yang lain.
2) Patahan Naik (Thrush Fault)
Salah satu bagian patahn relatif bergerak naik terhadap bagian patahan yang lainnya.
3) Patahan Mendatar (Lateral Slip Fault)
Salah satu bagian patahan bergerak relatif ke kiri atau ke kanan terhadap bagian patahan yang lainnya.

Dari ketiga jenis patahan di atas, ada 2 (dua) jenis patahan yang biasanya menimbulkan terjadinya tsunami yaitu patahan naik dan patahan turun. Hal ini disebabkan karena kedua jenis patatahan ini dpata mengakibatkan terjadinya perubahan bentuk dasar samudera. Semakin besar perubahan bentuk dasar samudera, semakin besar pula tsunami yang dihasilkan. Untuk kasus tsunami di Aceh, penurunan dasar samudera mencapai kurang lebih 2 (dua) meter

MEKANISME TSUNAMI

Tsunami adalah satu rangkaian ombak/gelombang yang dihasilkan manakala serombongan air, seperti suatu samudra atau danau dengan cepat dipindahkan pada suatu skala yang sangat besar / raksasa. Gempabumi, tanah longsor, letusan vulkanik dan bintang jatuh/meteor yang besar berpotensi untuk menghasilkan suatu tsunami. Efek dari suatu tsunami dapat terbentang dari yang kecil tidak terasa sampai yang sangat berbahaya dan membinasakan segalanya, seperti yang baru-baru ini terjadi di Aceh Desember ,2004.
Terminologi tsunami berasal dari bahasa Jepang (tsu= pelabuhan) dan (nami = gelombang).Terminologi “Tsunami” diciptakan oleh nelayan yang kembali ke pelabuhan dan menemukan area melingkupi pelabuhan sudah rusak dilanda gelombang besar, walaupun mereka belum sadar akan adanya gelombang dari laut lepas. Suatu tsunami bukanlah kejadian dari laut dalam, tapi lebih sederhana dari itu yaitu mempunyai amplitude yang kecil, dan mempunyai panjang gelombang yang sangat panjang bahkan sampai ratusan kilometer. Oleh karena itu keberadaan gelombang tsunami tidak berapa terasa di laut lepas/laut dalam yang hanya membentuk gelombang kecil di samudera.
Tsunami juga dikenal sebagai gelombang pasang surut sebab ketika mendekati daratan yang menerima karakteristik dari suatu gelombang pasang bergerak maju dengan sangat cepat dibandingkan jambul ombak yang dibentuk oleh angin di samudra, orang kebanyakan lebih mengenal jenis ombak ini dibandingkan gelombang yang dapat menghasilkan tsunami.
Tsunami merupakan sederetan gelombang laut yang mempuanyai energi sangat besar, yang dibangkitkan oleh pergerakan bumi khususnya pergerakan/perubahan dasar samudera secara tiba-tiba. Secara umum tsunami terdiri dari 3 – 5 gelombang, di mana gelombang pertama tidak selalu paling besar. Di dalam laut, tsunami mempunyai karakter sebagai berikut :

1 Amplitudo gelombangnya antara beberapa puluh centimeter sampai dengan 1 meter.
2 Periode gelombangnya antara 10 menit sampai dengan 20 menit.
3 Panjang gelombangnya antara 100 kilometer sampai dengan 200 kilometer.

Jika dibandingkan dengan karakter gelombang laut akibat pengaruh angin, perbedaannya sangat jauh. Karakater gelombang laut akibat pengaruh angin adalah :

4 Amplitudo gelombangnya kurang lebih 10 meter.
5 Periode gelombangnya antara 6 – 12detik (60 kali lebih rendah dari tsunami).
6 Panjang gelombangnya 10 meter sampai dengan 200 meter (1000 kali lebih rendah dari tsunami)

Dari karakteristik gelombang laut akibat tsunami dapat ditentukan bahwa penjalaran gelombang tsunami di laut dalam tidak terlalu berbahaya untuk kapal-kapal/benda-benda yang dilaluinya. Akan tetapi akan sangat fatal akibatnya untuk daerah disekitar pantai yang dilalui gelombang tsunami.

PROSES TERJADINYA TSUNAMI

Ada 3 (tiga) kejadian di laut yang mengakibatkan timbulnya tsunami yaitu :

1. Gempabumi

Secara umum gempabumi yang bisa menimbulkan tsunami adalah gempabumi tektonik yang terjadi di laut dan mempunayai karakteristik sebagai berikut :
1 Sumber gempabumi berada di laut
2 Kedalaman gempabumi dangkal, yakni kurang dari 60 km
3 Kekuatannya cukup besar, yakni di atas 6,0 SR
4 Tipe patahannya turun (normal fault) atau patahan naik (thrush fault)
Tsunami yang ditimbulkan oleh gempabumi biasanya menimbulkan gelombang yang cukup besar, tergantung dari kekuatan gempanya dan besarnya area patahan yang terjadi.
Tsunami dapat dihasilkan oleh gangguan apapun yang dengan cepat memindahkan suatu massa air yang sangat besar, seperti suatu gempabumi, letusan vulkanik, batu bintang/meteor atau tanah longsor. Bagaimanapun juga, penyebab yang paling umum terjadi adalah dari gempabumi di bawah permukaan laut. Gempabumi kecil bisa saja menciptakan tsunami akibat dari adanya longsor di bawah permukaan laut/lantai samudera yang mampu untuk membangkitkan tsunami


Gambar 3.2. Proses pergerakan di dasar laut yang menimbulkan Tsunami
Tsunami dapat terbentuk manakala lantai samudera berubah bentuk secara vertikal dan memindahkan air yang berada di atasnya. Dengan adanya pergerakan secara vertical dari kulit bumi, kejadian ini biasa terjadi di daerah pertemuan lempeng yang disebut subduksi. Gempa bumi di daerah subduksi ini biasanya sangat efektif untuk menghasilkan gelombang tsunami dimana lempeng samudera slip di bawah lempeng kontinen, proses ini disebut juga dengan subduksi.

2. Land Slide (Tanah Longsor)
Land Slide/tanah longsor dengan volume tanah yang jatuh/turun cukup besar dan terjadi di dasar Samudera, dapat mengakibatkan timbulnya Tsunami. Biasanya tsunami yang terjadi tidak terlalu besar, jika dibandingkan dengan tsunami akaibat gempabumi.

3. Gunung Berapi aktif yang berada di tengah laut, ketika meletus akan dapat menimbulkan tsunami. Tsunami yang terjadi bisa kecil, bisa juga sangat besar, tergantung dari besar kecilnya letusan gunung api tersebut. Ada banyak gunung api yang berada ditengah laut di seluruh dunia. Untuk di Indonesia , yang paling terkenal adalah letusan gunung Krakatau yang terletak di tengah laut sekitar Selat Sunda, yang terjadi pada tahun 1883. Letusannya sangat dashyat, sehingga menimbulkna tsunami yang sangat besar dan korban yang banyak, baik jiwa maupun harta benda. Dampak dari bencana ini juga dirasakan kedashyatannya di negara lain.
Tanah longsor di dalam laut dalam , kadang-kadang dicetuskan oleh gempabumi yang besar; seperti halnya bangunan yang roboh akibat letusan vulkanik, mungkin juga dapat mengganggu kolom air akibat dari sediment dan batuan yang bergerak di lantai samudera. Jika terjadi letusan gunungapi dari dalam laut dapat juga menyebabkan tsunami karena kolom air akan naik akibat dari letusan vulkanik yang cukup besar lalu membentuk suatu tsunami. Contoh seperti yang terjadi di Gunung Krakatau.Gelombang terbentuk akibat perpindahan massa air yang bergerak di bawah pengaruh gravitasi untuk mencapai keseimbangan dan bergerak di lautan, seperti jika kita menjatuhkan batu di tengah kolam akan terbentuk gelombang melingkar.
Sekitar era tahun 1950 an ditemukan tsunami yang lebih besar dibandingkan sebelumnya percaya atau tidak mungkin ini disebabkan oleh tanah longsor, bahan peledak, aktifitas vulkanik dan peristiwa lainnya. Gejala ini dengan cepat memindahkan volume air yang besar, sebagai energi dari material yang terbawa atau melakukan ekspansi energi yang ditransfer ke air sehingga terjadi gerakan tanah. Tsunami disebabkan oleh mekanisme ini, tidak sama dengan tsunami di lautan lepas yang disebabkan oleh beberapa gempabumi, biasanya menghilang dengan cepat dan jarang sekali berpengaruh sampai ke pantai karena area yang terpengaruh sangat kecil.Peristiwa ini dapat memberi kenaikan pada gelombang kejut lokal yang bergerak cepat dan lebih besar (solitons), Seperti gerakan tanah yang terjadi di Teluk Lituya memproduksi suatu gelombang dengan tinggi 50- 150 m dan mencapai area pegunungan yang jaraknya 524 m. Bagaimanapun juga , suatu tanah longsor yang besar dapat menghasilkan megatsunami yang mungkin berdampak pada samudera.

KARAKTERISTIK TSUNAMI

(a) Kecepatan Tsunami
Secara empiris, kecepatan tsunami tergantung pada kedalaman laut dan percepatan gravitasi di tempat tersebut. Untuk di laut dalam, kecepatan tsunami bisa setara dengan kecepatan pesawat jet, yaitu sekitar 800 km/jam. Semakin dangkal lautnya, kecepatan tsunami semakin berkurang, yaitu berkisar antara 2 – 5 km/jam.

(b) Ketinggian Tsunami
Ketinggian gelombang Tsunami berbanding terbalik dengan kecepatanya. Artinya, jika kecapatan tsunami besar, tetapi ketinggian gelombang tsunami hanya beberapa puluh centimeter saja. Sebaliknya untuk di daerah pantai, kecepatan tsunaminya kecil, sedangkan ketinggian gelombangnya cukup tinggi, bisa mencapai puluhan meter.
Ketinggian tsunami di pantai dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah bentuk pantainya. Ada 2 (dua) bentuk pantai yaitu :
1 Pantainya terjal
Bentuk pantai seperti ini mengakibatkan bagian utama dari energi tsunami dipantulkan oleh slope (pembatas). Sehingga pemantulannya secara utuh mengikuti periode tsunami, tanpa pecah. Tinggi gelombang yang gelombang yang dihasilkan antara 1 – 2 meter.


2 Pantainya Landai
Bentuk pantai ini mengakibtkan energi tsunami akan dinaikkan oleh pantai, disini berlaku prinsip dasar energi, yakni energi selalu konstan. Sehingga jika kecepatannya berkurang maka amplitudonya besar, panjang gelombangnya berkurang dan mengakibatkan pecahnya gelombang. Hal inilah yang mengakibatkan tinggi gelombang tsunami bisa mencapai puluhan meter.

3.5. DAERAH POTENSI TSUNAMI

Dari sejarah kegempaan dan tsunami yang tercatat di BMG, hampir seluruh pantai di Indonesia rawan terhadap tsunami. Hal ini dapat dilihat dari peta potensi tsunami di bawah ini (Gambar 3.4).


Gambar 3.4. Peta Kejadian Gempa dan Tsunami di Indonesia 1991 - 2005

a. Gempabumi _ Tsunami aceh 2004

Gempabumi yang disertai tsunami terjadi di Aceh pada tanggal 26 Desember 2004 dengan parameter gempabumi sebagai berikut :

Waktu kejadian : 07:58:50,26 WIB
Epicenter : 2,90 LU – 95,6 BT
Kedalaman : 20 km
Magnitudo (Mb) : 6,8 SR
Magnitudo (Mw) : 9,0 SR
Sesar : Sesar turun (Normal Fault)

Tsunami yang terjadi tidak hanya melanda wilatah Nangroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara (Sumatera Bagian Utara), tetapi juga melanda negara-negara lain speerti Bangladesh, India, Malaysia, Maldives, Myanmar, Singapura, Srilanka dan Thailand. Tetapi dampak yang paling parah melanda wilayah kita di Nangroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara. Seperti kita ketahui menelan korban yang sangat besar dan kerusakan infrastruktur yang juga besar.

Tidak ada komentar: